KAREBA, MAMASA –Bupati Mamasa, Welem Sambolangi, turun langsung meninjau jalan rongsor di jalur Maissong–Kanan Buntubuda pada Jumat (19/9/2025). Jalan penghubung vital antara Desa Buntubuda dan Dusun Ne’ke’ Desa Taupe itu terputus akibat longsor yang terjadi sehari sebelumnya, Kamis (18/9/2025) sore.
Peristiwa tersebut menyebabkan badan jalan beton sepanjang kurang lebih 20 meter patah dan hanyut terbawa material longsoran. Akibatnya, akses kendaraan roda empat tidak bisa melintas sama sekali, sementara roda dua hanya dapat melewati jembatan darurat dari bambu yang dibuat warga setempat.
Jalur ini diketahui sebagai urat nadi masyarakat, bukan hanya untuk kegiatan ekonomi dan pendidikan, tetapi juga untuk layanan kesehatan hingga akses menuju kawasan wisata Gunung Mambulilling.
Dalam peninjauan, Bupati Welem menyampaikan apresiasi atas semangat gotong royong warga bersama Dinas Pekerjaan Umum (PU) Mamasa yang bergerak cepat melakukan penanganan darurat melalui kerja bakti.
“Saya sangat mengapresiasi semangat gotong royong masyarakat bersama dinas PU. Partisipasi warga dalam kondisi darurat seperti ini sangat penting agar mobilitas tetap bisa berlangsung, meski dengan akses sementara,” ujar Welem.
Bupati juga menegaskan, Pemerintah Kabupaten Mamasa akan menindaklanjuti langkah darurat tersebut dengan rencana penanganan permanen.
“Perbaikan harus difokuskan pada jalur penghubung dua lokasi Maissong–Kanan Buntubuda agar bisah kembali berfungsi maksimal, sebagai akses utama masyarakat,” tegas Bupati Mamasa.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Mamasa, Oktavianus Masuang, menuturkan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah desa dan warga setempat untuk memastikan keselamatan pengguna jalan hingga proses perbaikan tuntas.
Masyarakat berharap agar penanganan permanen dapat segera dilakukan, mengingat jalur ini sangat vital bagi kelancaran perekonomian dan aktivitas warga di wilayah Ne’ke’ dan sekitarnya. (Leo)






