KAREBA, TANA TORAJA –Polemik berkepanjangan di Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tana Toraja kian memanas, di sertai aksi demo yang di lakukan mahasiswa IAKN Tana Toraa kemarin siang, Rabu, (09/04/2025) menuntut kelalaian Rektor IAKN Tana Toraa yang membuat 40 dosen mogok kerja.
Para dosen yang telah lama melakukan aksi mogok kerja akibat berbagai persoalan internal kampus, hingga kini belum juga mendapatkan perhatian serius dari pihak Kementerian Agama Republik Indonesia.
Aksi ini dipicu oleh dugaan plagiarisme yang dilakukan oleh Rektor IAKN Tana Toraja, Dr. Agustinus, M.Th, yang memicu kemarahan Civitas Akademika. Kamis, 10 April 2025.
Kekecewaan makin meluas setelah harapan agar Itjen (Inspektorat Jendral) dan Dirgen Bimas Kristen Kemenag Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen (Dirjen Bimas Kristen) turun tangan, ternyata tak kunjung terwujud. Kondisi ini memunculkan kesan bahwa persoalan serius di IAKN Tana Toraja dianggap enteng dan dibiarkan berlarut-larut tanpa solusi konkret.
“Ini bukan sekadar persoalan plagiarisme, tapi sudah menyangkut marwah institusi negara. Kami heran, mengapa sampai saat ini Irjen dan para pejabat di pusat seolah tutup mata dan telinga?, selalu jawaban kepada kami hanya menunggu dan menunggu tetapi saat ini belum di selesaikan” ungkap salah satu dosen IAKN Tana Toraja yang enggan disebut namanya.
Para dosen menilai, minimnya respon dari pusat justru memperburuk citra Kemenag di mata publik, khususnya civitas akademika di daerah. Padahal, sudah berulang kali tuntutan disuarakan, bahkan disertai bukti-bukti dugaan pelanggaran di internal kampus.
“Kami butuh keadilan, butuh ketegasan, bukan pembiaran,” lanjutnya.
Sementara itu, hingga berita ini dirilis, belum ada pernyataan resmi dari pihak Irjen Kemenag maupun Dirjen Bimas Kristen terkait rencana penanganan konflik di IAKN Tana Toraja.
Masyarakat kini menanti, apakah polemik ini akan terus dibiarkan tanpa penyelesaian, atau akankah Kemenag akhirnya menunjukkan keberpihakannya terhadap kebenaran dan keadilan.